Rabu, 16 November 2011

Apa bedanya Internet, Intranet & Extranet?

Kita semua tahu apa itu Internet, mudah-mudahan saya tidak salah. Paling tidak bagi yang belum mengetahui-nya Internet secara sederhana Internet adalah jaringan dari jaringan (network of networks).

Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet hanya saja digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan warung internet (WARNET) pun dapat di kategorikan Intranet. Antar Intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya melalui sambungan Internet yang memberikan tulang punggung komunikasi jarak jauh. Akan tetapi sebetulnya sebuah Intranet tidak perlu sambungan luar ke Internet untuk berfungsi secara benar. Intranet menggunakan semua protocol TCP/IP dan aplikasi-nya sehingga kita memiliki “private” Internet.

Jika sebuah badan usaha / bisnis / institusi mengekspose sebagian dari internal jaringannya ke komunitas di luar, hal ini di sebut ekstranet. Memang biasanya tidak semua isi intranet di keluarkan ke publik untuk menjadikan intranet menjadi ekstranet. Misalnya kita sedang membeli software, buku dll dari sebuah e-toko, maka biasanya kita dapat mengakses sebagian dari Intranet toko tersebut. Badan usaha / perusahaan dapat memblokir akses ke intranet mereka melalui router dan meletakan firewall. Firewall adalah sebuah perangkat lunak / perangkat keras yang mengatur akses seseorang kedalam intranet. Proteksi dilakukan melalui berbagai parameter jaringan apakah itu IP address, nomor port dll. Jika firewall di aktifkan maka akses dapat dikontrol sehingga kita hanya dapat mengakses sebagian saja dari Intranet perusahaan tersebut yang kemudian dikenal sebagai extranet.

SLDC (SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE)

Pengembangan Sistem
Pengembangan system (System development) dapat berarti menyusun suatu system yang baru untuk menggantikan system yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu :
1.     Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul pada sistem yang lama.
2.     Untuk kesempatan-kesempatan(opportunities).
3.     Adanya instruksi-instruksi(directivies).
Siklus Hidup Pengembangan Sistem 

SDLC (System development life cycle) atau siklus hidup pengembangan sistem adalah pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer. Dalam penyelesaiannya membutuhkan waktu sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai sistem tersebut diterapkan. jika suatu sistem yang sudah dikembangkan menghadapi suatu masalah, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinnya. Hal inilah yang dinamakan siklus hidup sistem(System life cycle).
Pada System life cycle, tiap-tiap bagian dari pengembangan sistem dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu :

1.     Perencanaan sistem (system planning)
2.     Analisis sistem (system analysis)
3.     Desain sistem (system design)
4.     Seleksi sistem (system selection)
5.     Implementasi sistem (system implementation)
6.     Perawatan sistem (system maintnance)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5Pty7nlGigwbiLNcxb4sdVti4XyZFshJtmjYq_cIcKultO9XrQvxG3NZyET2qzfIUukMPNgqsjTRWPFbZ-DrJA1r9xVPRFsQIMv4jAjEaI-OrxFsXFvItUFNwU3yzExjoA6oymOIgamSX/s320/untitled.JPG
Bagan siklus hidup pengembangan sistem 
Berikut adalah contoh SDLC dari suatu sistem sirkulasi buku perpustakaan :

Analisis 
pada analisis ini adalah melakukan beberapa survey terhadap apa yang akan dibutuhkan dan terjadi pada saat system(aplikasi) akan dibuat dalam SDLC bagian perpustakaan (hardware). Pada sistem sirkulasi buku perpustakaan yang dibutuhkan adalah Optical bar reader yang nantinya akan digunakan untuk meneruskan informasi ke komputer, kemudian ada database yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan informasi, terminal peragaan visual dan id card untuk pengunjung agar bisa meminjam buku. 

Desain
 
melakukan interface terhadap inputan dan output bagi petugas agar mudah mengoperasikan komputer dan bagi pengunjung agar mudah melihat macam-macam buku. 

Implementasi
 
menentukan bahasa pemrograman yang digunakan, hardware yang dipakai yaitu beberapa buah PC yang digunakan petugas untuk menginput, mengakses data. OBR untuk meneruskan informasi ke komputer, database yang digunakan untuk menyimpan informasi, terminal peragaan visual dan id card untuk pengunjung agar bisa meminjam buku.


Maintenance
 
melakukan pengecekan terhadap sistem yang dilakukan oleh analis sistem setiap 1 bulan sekali. Sehingga apabila ada kerusakan terhadap sistem maka analis sistem bisa langsung melakukan perbaikan terhadap sistem tersebut. 

Selasa, 15 November 2011

Distribusi Poisson


Distribusi Binomial (yang telah dipelajari terdahulu) memiliki peranan yang penting dalam analisis statistik.

Bila : n besar sekali (n>50)
          p kecil sekali (p<1/10)

Maka perhitungan P(S=x) pada Distribusi Binomial sulit dilakukan.
Hasil perkalian n.p menjadi moderat

Misal : n=100
            p=1/100     
            x=4                   
                       
 P ( S = x ) =  Cn,x  px  qn-x    
            = (C100,4) (1/100)4 (99/100)96         sulit dihitung

Dalam hal demikian, pemecahan P(S=x) akan lebih mudah diperoleh dengan menggunakan pendekatan Poisson (Poisson Approximation). Bila kita tulis n.p= m, maka distribusi Poisson yang approksimatif tersebut dapat diberikan sebagai berikut :

           mx   e-m
f(x) = ¾¾¾              ( e = 2,71828 )
    x !

e merupakan nilai batas dari (1+1/k)k
Bila k ® ¥ maka hasilnya dapat dinyatakan sebagai :
e = 1 + (1/1!) + (1/2!) + (1/3!) + .................

Penurunan rumus fungsi Poisson :
Pada distribusi Binomial :
             
P(S=x) =  Cn,x . px . qn-x
   
           n!
             = ¾¾¾¾ px (1-p)n-x  .................................... (1)
        x! (n-x)!
                                             n (n-1) (n-2) ....(n-x+1)
Cn,x  dapat ditulis sebagai : ¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾
                                                        x!
maka rumus (1) dapat ditulis :

                n (n-1) (n-2) ....(n-x+1)
P(S=x) = ¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾ px (1- p)n-x  ....................... (2)
                               x!
Bila : m = n.p ® p = m/n, maka rumus (2) menjadi :

                n (n-1) (n-2) ....(n-x+1)
P(S=x) = ¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾ (m/n)x (1- m/n )n-x  , sehingga :
                              x!

                n    (n-1)   (n-2)       (n-x+1)   mx
P(S=x) = ¾ . ¾¾ . ¾¾ ......¾¾¾ . ¾ . (1- m/n )n . (1- m/n )-x
                n      n         n              n         x!

Bila kita mengkonstantir x dan m, dan bila n ® ¥, maka setiap suku

  n    (n-1)   (n-2)          (n-x+1) 
 ¾ , ¾¾ , ¾¾ , ....., ¾¾¾  dan (1- m/n )-x
  n      n         n                  n        

akan memiliki nilai sama dengan 1 sebagai nilai batas.

Alhasil kita akan memperoleh :
                mx
P(S=x) = ¾  (1- m/n )n
                x!
Kita tulis : (1- m/n )n = [ (1- m/n )n/m ] m

Bila : n/m = k, maka [ (1- m/n )n/m ] m  = [ (1- 1/k )k ] m
Bila n >> ® k >> dan [ (1- 1/k )k ] akan memiliki nilai e-1 sebagai nilai batasnya.
Jadi :
                mx
P(S=x) = ¾  (1- m/n ) n
               x!
                mx                          mx
            = ¾  ( e-1 ) m  = ¾  ( e-m )
                x!                  x!
                mx     e-m
            = ¾¾¾
                   x!    

Bila n diperbesar sehingga ® ¥ dan n.p = m tertentu, maka p harus ® 0        

Distribusi Poisson :
                  m. e-m
P(S=x)  =  ¾¾¾
                     x!    
merupakan suatu pendekatan bagi distribusi binomial yang n-nya besar dan p-nya kecil.

Teorema :
Bila P(S=x) = Cn,x  . px  . (1- p)n-x dimana x = 0, 1, 2, ...... , n dan bila p relatif kecil dibandingkan dengan n, maka :
                m. e-m
P(S=x) = ¾¾¾
                   x!    

Contoh soal:
Menurut data statistik, rata-rata seorang dari 100 petani yang berdiam di desa-desa  di Indonesia akan meminta berlangganan majalah “Cara Bercocok Tanam”. Penerbit majalah tersebut mengadakan sales promotion dengan jalan mengirim masing-masing 50 surat untuk berlangganan yang telah dibubuhi perangko kepada petani yang berdiam di desa-desa tertentu. Berapa probabilitas penerbit akan menerima kembali surat permintaan berlangganan sebanyak 5 dari masing-masing desa yang bersangkutan ?

Jawab :
n = 50
p = 1/100
m = n.p = 50 (1/100) = ½
x = 5
           mx     e-m         (1/2)(e-1/2)
f(x) = ¾¾¾ = ¾¾¾¾¾
               x!                5!
           (1/32)  (e-1/2)
        = ¾¾¾¾¾ = (1/3840) (0.6066) = 0.00016
                 120

Bila dihitung menggunakan Distribusi Binomial :

P(S=x) = Cn,x . px . qn-x

            = C50,5 (1/100)5 (99/100)45 = 0.00013


Teorema :

Bagi distribusi Poisson yang dinyatakan dengan rumus :
                mx     e-m
P(S=x) = ¾¾¾ ,
                   x!    
rata-rata (mean) dari variansnya dapat diberikan sebagai berikut :
m = n.p = σ 2
m  = rata-rata (mean)
σ 2 = varians
Deviasi standar adalah akar dari varians :

σ = √ m  = √ n.p 

Distribusi Binomial

Definisi : Satu atau serangkaian eksperimen dinamakan eksperimen Binomial bila dan hanya bila eksperimen yang bersangkutan terdiri dari percobaan-percobaan Bernoulli (percobaan-percobaan Binomial ).

Definisi : Suatu percobaan dinamakan percobaan Bernoulli (Bernoulli trial) bila dan hanya bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Tiap percobaan dirumuskan dengan ruang sampel { S, G }. Dengan kata lain, tiap percobaan hanya memiliki 2 hasil : sukses (S) dan gagal (G)
2.      Probabilitas sukses pada tiap-tiap percobaan haruslah sama dan dinyatakan dengan p
3.      Setiap percobaan harus bersifat independen
4.      Jumlah percobaan yang merupakan komponen eksperimen binomial harus tertentu

Teorema : Bila sebuah eksperimen terdiri dari n percobaan Bernoulli dengan probabilitas p bagi sukses dan q bagi gagal pada tiap-tiap percobaan, maka fungsi probabilitas variabel random x dapat dinyatakan sebagai berikut :
                         
P ( S = x ) =  C n,x  px  qn-x      dimana x = 0,1,2,……,n
                          
Untuk nilai n dan p tertentu ® maka fungsi probabilitas yang dirumuskan dengan persamaan diatas dinamakan fungsi probabilitas binomial f(x) atau fungsi kepadatan binomial (binomial density function).

            Untuk lebih memahami konsep Distribusi Binomial, dibawah ini dilakukan percobaan terhadap kotak berisi 10 buah pingpong.
            Suatu kotak berisi 10 buah bola pingpong, 3 diantaranya berwarna merah (selainnya berwarna bukan merah). Terhadap bola pingpong yang terdapat dalam kotak tadi, dilakukan percobaan sbb :
Diambil sebuah bola pingpong dari kotak tersebut dan dilihat warnanya, kemudian bola pingpong tadi dikembalikan ke kotak semula. Pengambilan ini dilakukan sebanyak 4 kali. Dari ke 4 pengambilan bola tersebut, berapa besar probabilitas 3 bola merah yang terambil ?

Percobaan ini memenuhi kriteria Distribusi Binomial (termasuk percobaan Bernoulli) karena memiliki ciri-ciri diantaranya : probabilitas sukses (terambilnya bola merah) pada tiap-tiap percobaan (pengambilan bola) adalah sama (p=3/10).
Probabilitas 3 bola merah terambil ® dapat dicari dengan menggunakan rumus fungsi Probabilitas Binomial :

P ( S = x ) =  C n,x  px  qn-x    

n = 4                 p=3/10                             
x = 3                 q=1-p=7/10
       
P(S=3)= C 4,3   (3/10)(7/10)
            
           4x3x2x1
      ¾¾¾¾ (3/10)(7/10) = 0,0756
             3x2x1
 

Soal :
Suatu kotak berisi 8 buah bola pingpong, 3 diantaranya berwarna merah.
a. Satu buah diambil secara random dari kotak tersebut, berapa besar probabilitas yang terambil bola berwarna merah ?
b. Satu buah diambil secara random dari kotak tersebut, dilihat warnanya dan dikembalikan lagi ke dalam kotak. Pengambilan ini dilakukan 5 kali. Dari 5 kali pengambilan ini :
·        Berapa besar probabilitas yang terambil 2 bola merah ?
·        Berapa besar probabilitas yang terambil 4 bola merah ?


Jawab :
a. Probabilitas bola merah yang terambil : p = 3/8
b. Percobaan ini termasuk percobaan Bernoulli ® fungsi probabilitas dapat dicari menggunakan fungsi probabilitas binomial :

      P ( S = x ) =  C n,x  px  qn-x    

         n = 5
         p = P(merah) = 3/8
         q = P(bukan merah) = 5/8
           
         Probabilitas yang terambil 2 bola merah ( x = 2 ) :
                                                          5!
        P(S=2) = C 5,2 (3/8)2 (5/8)3 = ¾¾  (3/8)2 (5/8)3 = 0,3433
                                                       2! 3!
   
        Probabilitas yang terambil 4 bola merah ( x = 4 ) :
                                                        5!
       P(S=4) = C 5,4  (3/8)4 (5/8) = ¾¾  (3/8)4 (5/8) = 0,0618
                                              4! 1!