Selasa, 09 November 2010

PENGERTIAN MANJEMEN

  NAMA: DANIS NUGROHO
NPM    :39110617
KELAS: 1DB21

TIGA PENGERTIAN MANAJEMEN YAITU:


MANAJEMEN SEBAGAI SUATU PROSES

Mnajemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang untuk mencapai siatu tujuanyang telah ditetapkan terlebih dahulu. Pengertian manajemen sebaagi suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut:

  1. Encylopedia of The Social Science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
  2. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.
  3. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuanyang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.

  •       MANAJEMEN SEBAGAI SUATU KOLEKTIVITAS MANUSIA

Manajemen suatu kolektifitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.

  •        MANAJEMEN SEBAGI ILMU (SCIENCE) DAN SEBAGAI SENI (ART)

Manajemen sebagai ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :

  1. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul, The Function of Executive,bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu.
  2. Marry Parker Follet, menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasia, penetapan tenaga kerja, pengarahan an pengawasan untuk mencapi tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.


TINKATAN MANAJEMEN DIBAGI MENJADI TIGA GOLONGAN:


  •        Manajemen lini atau manejemen tingkat pertama, yaitu tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi, dimana seorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain, misalnya mandor atau pengawas produksi dalam suatu pabrik, pengawas teknik suatu bagian riset dan lain sebagainya.

  •       Manajemen menengah (Midle Manager) yaitu mencakup lebih dari satu tingkatan didalam organisasi. Manager menengah mengarahkan kegiatan manager lain, yaitu mengarahkan kegiatan-kegiatan yang melaksanakan kebijakan oraganisasi. Contonya kepala bagian yang membawahi kepala seksi, kepala devisi dan sebagainya.

  •        Manajemen puncak (Top Manager), terdiri atas kelompok yang relatif kecil, yang bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi. Mereka menetapkan keeebijaksanaan operasional dan membimbing hubungan organisasi dengan lingkungannya. Sebutan yang khas untuk manajemen puncak ini adalah Chief Executive officer (Direktur Utama), Presiden dan Senior Vicepredent.




TIGA ALIRAN PEMIKIRAN MANAJEMEN

  •        Pemikiran awal
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manjemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang.

Peristiwa kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik.

  •        Era Manajemen Imiah
Frderick Winslow Taylor. Era ini ditandai dengan berkembangnya perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur—seperti Henry Towne, Fredrick Winslow Taylor, Fredrick A. Halsey, dan Harrrington Emerson Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut Scientific Management, dipopulerkan oleh Fredrick Winslow taylor dalam bukunya yang berjudul Principle of Scientific Management pada tahun 1911.

Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbert. Keluarga Gilbert berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut.

Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statiska dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan “Sains Manajemen”, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah manajemen, khususnya dibidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker—sering disebut sebagai bapak ilmu manajemen –menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: “Konsep Korporasi”. Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan yang menugaskan penelitian tentang organisasi.

  •     Era Manusia Sosial
Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen diakhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkain studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthrone.

Menurut Bernard, efektifitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi adalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan. Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu dimana kerjasama, tujuan bersama, dan komunikasi merupakan elemen universal, sementara pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan pemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan. Bernard juga mengembangkan teori “penerimaan otoritas” didasarkan pada gagasan bahwa bos hanya memiliki kewenangan jika bawahan menerima otoritas itu.

  •        Era Moderen
Era moderen ditndai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total quality management –TMQ) diabad ke –20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling terkenal diantarnya W. Edwards Deming (1900-1993) and Joseph Juran (lahir 1904).

Kontribusi kedua datang dari Joseph Juran. Ia menyatakan bahwa 80% cacat disebabkan karena faktor-faktor yang sebenarnya dapat dikontrol oleh manajemen. Ia merujuk pada “prinsip pareto”. Dari teorinya , ia mengembangkan trilogi manajemen yang memasukan perencanaan, kontrol, dan peningkatan kualitas. Juran mengusulkan manajemen untuk memilih satu area yang mengalami kontrol kualitas yang buruk. Area tersebut kemudian dianalisis, dibuat solusi, dan diimplementasikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar